“Ini bukan sekadar panen, ini adalah bentuk nyata TNI berdiri bersama rakyat, memastikan bangsa ini mampu berdiri di atas kaki sendiri dalam urusan pangan,” tegas Panglima TNI di hadapan ratusan tamu undangan dan petani binaan Kodam I/Bukit Barisan.
Lahan produktif seluas 106 hektare yang dikelola Kodam I/BB tersebut menghasilkan panen padi sebanyak 520 ton (6,5 ton/hektare) dan panen palawija (jagung dan ubi) mencapai 780 ton (30 ton/hektare). Lahan ini digarap oleh 124 petani dari Kelompok Tani Kartika, yang merupakan petani binaan Kodam I/BB.
Ditempat yang sama, Pangdam I/BB Mayjen TNI Rio Firdianto menjelaskan, program ini selaras dengan visi besar Presiden Prabowo melalui Asta Cita, yang menempatkan ketahanan pangan sebagai elemen penting pertahanan nasional.
“Tanah subur ini kita olah bersama rakyat, hasilnya kita nikmati bersama. Inilah TNI manunggal dengan rakyat, bukan hanya menjaga perbatasan, tapi juga menjaga dapur rakyat tetap mengepul,” ujar Pangdam.
Menurut Panglima TNI, ketahanan pangan bukan sekadar urusan logistik, melainkan pertahanan strategis bangsa. “Siapa yang menguasai pangan, dia menguasai masa depan. TNI paham betul bahwa perut rakyat harus kenyang agar negara tetap kuat,” ujarnya.
Acara panen raya ini turut dihadiri tokoh penting dari pusat hingga daerah: Sekjen Kementerian Pertahanan RI, Staf Ahli Menteri Pertanian, Kabaharkam Mabes Polri, Aster dan Aslog Panglima TNI, Kapuspen TNI, serta Wakil Gubernur Sumut, Kapolda, Kajati, Danlantamal, Danrem, dan para bupati/wali kota se-Sumut.
Lahan ketahanan pangan Kodam I/BB ini diharapkan menjadi percontohan nasional, sekaligus inspirasi bahwa pertahanan negara tak melulu soal senjata, tapi juga soal menanam dan menuai untuk rakyat.
