Monumen Perjuangan Cpm tersebut dibangun di atas tanah milik almarhum Bapak Mustajam, seorang pejuang rakyat, yang dihibahkan oleh ahli warisnya kepada negara. Pendirian monumen ini bertujuan untuk mengenang jasa dan perjuangan CPM Kompi C Batalyon Garuda serta para laskar pejuang yang telah berkontribusi dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Menurut Kasad bahwa monumen ini melambangkan pelestarian nilai perjuangan dan semangat “Satya Wira Wicaksana” yang berarti sebuah tekad untuk selalu mengedepankan keperwiraan dan patriotisme.
Jenderal Maruli Simanjuntak juga menekankan pentingnya mengenang dan menghargai sejarah perjuangan bangsa. “Monumen ini tidak hanya sebagai simbol penghormatan kepada para pahlawan, tetapi juga sebagai pengingat bagi kita semua akan nilai-nilai perjuangan dan pengorbanan yang telah mereka lakukan demi kemerdekaan Indonesia," ujarnya.
Seperti diketahui bahwa monumen Perjuangan yang terdapat patung kepala Gajah Mada sebagai simbol keperwiraan prajurit Polisi Militer TNI AD ini menggambarkan perjuangan Kompi C Batalyon Garuda yang merupakan anggota CPM yang sebelumnya bernama Polisi Tentara dalam mempertahankan desa Panggungrejo dari Agresi Militer Belanda II tahun 1949.
Peristiwa heroik dan bersejarah ini menjadi tonggak penting dalam sejarah perkembangan satuan Polisi Militer di Indonesia.
Selain meresmikan monumen, Kasad juga meresmikan pembangunan sumur bor, dan tiga tempat ibadah yang telah direnovasi oleh Puspomad.
Setelah peresmian Kasad menyempatkan diri untuk mengunjungi beberapa fasilitas di sekitar lokasi, seperti Sumur Bor, Gereja Kerasulan Baru, Musholla Miftakhul Huda, dan Pura Astawa Yoga.
Kunjungan ini menunjukkan kepedulian Kasad terhadap keberagaman dan keberlangsungan fasilitas-fasilitas yang mendukung kesejahteraan masyarakat setempat.
Semangat kebersamaan dan nasionalisme yang terpancar dalam acara ini diharapkan dapat terus menginspirasi generasi muda untuk menjaga dan melanjutkan perjuangan para pahlawan bangsa.Acara peresmian yang berlangsung meriah ini dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi Mabesad, dan sesepuh Korps.
Turut hadir Irpuspomad Brigjen TNI Rahmat Sapri, S.I.P., Dircab Brigjen TNI Sain Mustain, S.H., M.M., M.H., Dirum Puspomad Brigjen TNI Bayu Ajiwidodo, S.H., M.I.P., Dansatidik Puspomad Brigjen TNI Muhammad Yusrif Guntur, S.Sos., M.Si., Pejabat Utama Puspomad, Danpomdam II/Swj beserta jajarannya, keluarga pelaku sejarah, masyarakat Pringsewu, dan para Forkompinda Tingkat Propinsi dan Kabupaten.
