Jakarta, www.komando.top - Langkah Pemerintah Indonesia melalui Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memutuskan membeli Rafale Prancis, Arrowhead 140 dari Inggris dan rencana akuisisi F-15EX serta S-70 Black Hawk Sikorsky, pembelian alat utama sistem persenjataan (Alutsista) dinilai pakar perang Timothy Arsh telah tepat dan diyakini untuk meningkatkan pertahanan dan melindungi kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Hal ini terlihat jelas Indonesia juga telah menandatangani surat perjanjian pembelian 24 pesawat tempur Boeing F-15EX dan 24 helikopter Sikorsky S-70 Black Hawk, dan masih banyak lagi.
Keputusan pengadaan barang dan jasa dengan kecepatan seperti ini jarang terjadi di Indonesia, meskipun masih terdapat birokrasi yang tradisional dan berat, serta masih adanya beberapa skema korupsi," jelas Timothy Arsh.Pakar perang dan hubungan internasional itu mencium siasat tak biasa yang dilakukan Menhan Indonesia untuk memperkuat negaranya.
"Pertama-tama, beliau memimpin diplomasi pertahanan yang ambisius, banyaknya kunjungan internasional yang dilakukannya telah menempatkan Indonesia sebagai pusat perhatian hampir semua kekuatan regional dan dunia.
Ia juga mematahkan ketidakpedulian banyak negara yang mengabaikan Indonesia dan lebih memilih Malaysia, Singapura, atau Filipina, tak terkecuali India.
Pembelian Rafale Prancis, Arrowhead 140 dari Inggris dan rencana akuisisi F-15EX serta S-70 Black Hawk, Sikorsky dari Amerika Serikat yang dikagumi pakar perang rupanya sejak awal memang Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sudah memperhitungkan langkahnya.
Dikutip dari siaran YouTube Garuda TV tanggal 16 Juni 2023, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto yang menjadi pembicara di Dialog Kebangsaan Sespim Lemdiklat Polri, Menhan memutar video visualisasi rencana pertahanan Indonesia.
"Begitu saya jadi Menteri Pertahanan, saya dipanggil Presiden. Beliau katakan 'Menhan, saya minta rencana 25 tahun, tolong disusun rencana 25 tahun!'.
Saya susun, tiap 2-3 bulan beliau tanya, 'Bagaimana Menhan, sudah jadi?', 'Sebentar pak, sebentar pak'.
Begitu jadi, saya susun, dan inilah, kita beri nama 'Perisai Trisula Nusantara', karena ini pertahanan Trisula, yaitu 3 angkatan," jelas Prabowo Subianto.
Menhan Indonesia kemudian menayangkan video berdurasi 7 menit yang berisi rencana pertahanan Indonesia dalam 25 tahun ke depan yang menampilkan sederet alutsista unggulan yang akan memperkuat NKRI.
Dikutip komando.top dari Defense Aerospace edisi 4 Januari 2024, Timothy Arsh adalah seorang spesialis peperangan dan hubungan internasional memuji habis-habisan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
"Di luar dugaan dan dalam waktu singkat (2019-2023), Jenderal Prabowo telah menjadi menteri pertahanan yang sangat efisien yang secara radikal mengubah kebijakan pertahanan Indonesia dengan dukungan politik yang kuat dari mantan saingannya sekaligus Presiden, Jokowi," jelas Defense Aerospace.
Indonesia yang bisa dengan cepat memborong Rafale, Arroehwead 140 dan kini mau membeli F-15EX serta S-70 Black Hawk Sikorsky membuatnya mengagumi Menhan Prabowo Subianto.
"Ia (Menhan Prabowo Subianto) merombak kebijakan pengadaan, yang pada dasarnya adalah dengan mendapatkan lampu hijau dari Kepresidenan, untuk proyek pengadaannya.
Dari tahun 2020 hingga 2023, pinjaman luar negeri untuk pengadaan pertahanan mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya yaitu sebesar $25,7 miliar, yang memungkinkan pembelian 24 unit Rafale Prancis. (dari 42, 18 sisanya masih dalam negosiasi, tetapi akan dibeli) dan dua fregat British Arrowhead 140.
Indonesia juga telah menandatangani surat perjanjian pembelian 24 pesawat tempur Boeing F-15EX dan 24 helikopter Sikorsky S-70 Black Hawk, dan masih banyak lagi.
Prabowo menyatakan Indonesia mempunyai posisi yang strategis di kawasan, tidak berpihak tetapi tidak terikat pada Rusia atau dipengaruhi oleh Tiongkok.
Dia memulihkan keseimbangan antara Rusia, Tiongkok, dan AS, dan jelas lebih menyukai negara-negara Eropa, khususnya Prancis," jelasnya.
"Dia memutuskan hubungan – secara diam-diam – dengan Korea Selatan (baik dalam program KF-21 dan kapal selam) dan telah bermain-main dengan Turki (dalam pertahanan udara, UAV dan sistem angkatan laut) dan Italia (dalam armada permukaan dan satelit)," lanjut Timothy Arsh.
"Terakhir, Prabowo mulai melakukan konsolidasi industri pertahanan, yang selama ini terpecah menjadi entitas terpisah, dan kini tergabung dalam satu holding (Defend ID) dengan pusat keterampilan yang jelas.
Defend ID belum menjadi EDGE tetapi ide dasarnya sama," tulis Defense Aerospace dalam artikelnya.
Tak heran jika kini anggaran pertahanan Indonesia sengaja dinaikkan Menteri Keuangan di tahun 2024 ini.
Seperti dilansir dari Antara, edisi 1 Desember 2023, Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani kepada wartawan di Jakarta menyampaikan hasil rapatnya bersama Presiden RI Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, pada 28 November 2023.
Presiden Jokowi didampingi Menkeu menyetujui kenaikan alokasi anggaran belanja alat utama sistem persenjataan luar negeri (alutsista) pada 2024 naik dari angka semula yang disetujui Presiden sebesar 20,75 miliar dolar menjadi 25 miliar dolar AS.
Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto menyebut beberapa alutsista udara menjadi prioritas belanja Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI terutama setelah alokasi anggaran belanja alutsista yang bersumber dari pinjaman luar negeri (PLN) naik.
"Banyak prioritas, kita perlu pesawat angkut, kita perlu (pesawat) refueling (pengisian bahan bakar) di udara. Kita belum punya, negara tetangga kita sudah punya," kata Menhan Prabowo saat jumpa pers selepas acara penyerahan delapan unit helikopter Airbus H225M untuk TNI Angkatan Udara di Pangkalan Udara (Lanud) Atang Sendjaja, Bogor, Jawa Barat, Jumat (1/12/2023) seperti dikutip dari Antara.
Dia menilai anggaran pertahanan yang memadai untuk belanja alutsista penting karena untuk memastikan prajurit dan alutsista Indonesia selalu dalam keadaan siap tempur menjaga kedaulatan dan batas-batas wilayah negara dari ancaman asing.
Prabowo berpendapat tidak ada yang dapat memastikan situasi damai, yang saat ini dinikmati, langgeng, karena suatu saat konflik dapat pecah sehingga negara perlu punya pertahanan yang kuat untuk menjaga wilayah dan rakyatnya.
"Dalam masalah pertahanan, yang paling penting adalah kesiapan, readiness. Kesiapan ini juga masalah tentang penanggulangan bencana dan sebagainya, ya kita harus siap. Kita tidak bisa terjadi sesuatu, baru kita bergerak mencari alat. Tidak bisa itu," ujar Menhan Prabowo.
Dia melanjutkan menjaga kedaulatan dan memperkuat pertahanan Indonesia juga tidak dapat hanya berdasarkan pada harapan.
"Kita tidak bisa hanya berdasarkan atas harapan atau oh kita sudah 40 tahun tidak ada perang dengan negara lain,” kata Prabowo Subianto.
Di lokasi yang sama, Prabowo juga menyampaikan pertahanan menjadi urusan yang vital bagi keutuhan negara mengingat wilayah Indonesia yang luas, terutama jika dibandingkan dengan luas Eropa.
"Luas wilayah kita (Indonesia, red.) sama luasnya dengan Eropa. Eropa 27 negara atau 28, kita satu negara.
Ada yang mengatakan pertahanan itu mahal. Benar. Pertahanan mahal, kemerdekaan itu mahal, kedaulatan itu mahal. Kita mau jadi negara terhormat mahal.
Dan kita harus mengerti memiliki suatu angkatan perang adalah mutlak untuk menjamin kemerdekaan kita.
Kita mengerti dan kita paham untuk mengawaki untuk menjalankan pertahanan itu membutuhkan putra-putri terbaik bangsa,' tutur Prabowo Subianto saat memberikan sambutan dalam acara penyerahan helikopter H225M di Lanud Atang Sendjaja.