Dalam kesempatan tersebut, Jenderal Andika menerima laporan dari Asrenum Panglima TNI Laksda TNI Heru Kusmanto dan Paban I Srenum TNI Kolonel Reksawan Ardianto.
"Rencana garis besar yang kami susun sudah telah kami koordinasikan bersama rekan Polri dalam hal ini Asops Kapolri selaku wakil ketua panitia dan pada prinsipnya rekan dari Polri mendukung apa yang telah direncanakan panitia dari TNI," kata Laksda TNI Heru Kusmanto dilansir dari chanel youtube Jenderal TNI Andika Perkasa, Minggu (20/2/2022).
Selanjutnya, Paban I Srenum Kolonel Reksawan Ardianto menjelaskan soal waktu kegiatan, materi, hingga suvenir dan hal-hal lain yang berkaitan dengan teknis Rapim TNI-Polri.
"Untuk materi ada tiga, pengarahan Presiden RI, pengarahan Panglima TNI, dan pengarahan Kapolri. Metode melalui tatap muka secara langsung dan video conference," kata Reksawan.
Setelah menerima penjelasan, Jenderal Andika pun memberikan pengarahan.
Andika mengatakan Rapim TNI-Polri dan Rapim TNI jadi satu. "Jadi tidak ada lagi nanti Rapim TNI terpisah lagi," katanya.
Dia pun meminta agar acara pertama adalah pengarahan presiden.
Selain itu, Andika juga meminta DPR dan MPR diberikan kesempatan untuk memberikan materi.
"Acara pertama adalah pengarahan presiden, jadi bukan pengarahan saya atau siapa pun. Jadi kita ingin selain presiden sebagai kepala eksekutif, diusulkan pembicaraan ke Polri jadi tambah dua lagi, DPR dan MPR," kata Jenderal Andika.
Andika mengatakan Rapat Pimpinan TNI dan Polri tahun 2022 menjadi momentum untuk memperkuat sinergitas TNI dan Polri dalam menghadapi tantangan dan tugas melayani serta menjaga keamanan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Pada prinsipnya, rapat pimpinan antara TNI dan Polri bisa menyatukan kembali visi TNI-Polri dalam sinergitas di berbagai bidang," katanya.
