www.komando.top | Jakarta - Indonesia selangkah maju dan mantap mengakuisisi 42 jet tempur Rafale besutan Dassault Aviation Prancis lengkap alih tehnologi atau Offset.
42 Unit pesawat tempur Rafale akan siap bertugas untuk menjaga keamanan Indonesia dari sektor Udara di masa depan. Namun yang jarang tersorot adalah upaya transfer teknologi atau offset terkait pengadaan jet tempur ini.
Sesuai artikel Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI terbitan 27 September 2023, pembelian 42 Unit Rafale itu juga dibarengi dengan offset, dimana langkah nyata pemerintah Jokowi dalam membangun kemandirian industri pertahanan dalam negeri juga kualitas SDM di dalamnya.
Karena dengan offset atau transfer teknologi, Indonesia tidak hanya sebagai konsumen senjata. Indonesia setidaknya akan dilibatkan dalam pengembangan senjata atau teknologi tersebut.
“Offset adalah paradigma baru dalam belanja pertahanan, yaitu menjadikannya sebagai investasi pertahanan”, jelasnya.
Sementara pihak lokal yang akan dilibatkan dalam program offset Rafale ini adalah PT Dirgantara Indonesia (PTDI).
“PTDI dan Dassault Aviation telah menandatangani MoU tentang kerjasama program offset dan transfer teknologi jet tempur Rafale”, jelas PTDI di laman resminya.
Menurut kabar terbaru, PTDI telah usulkan penambahan offset yang telah disepakati.
“Di luar offset yang telah disepakati, kami usulkan satu proposal yang disebut engineering work package (EWP)”, ucap Dirut PTDI, Gita Amperiawan, dikutip Antara pada 2 Juli 2024.
EWP sendiri adalah offset yang berfokus pada kemampuan teknisi alih-alih fokus kepada barang atau teknologi terkait.