www.komando.top | Medan - Dalam rangka meningkatkan kerjasama angkatan laut Indonesia dan Malaysia untuk mengamankan jalur laut di Selat Malaka dari berbagai aktivitas ilegal. Maka, Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) dan Tentera Laut Diraja Malaysia (TLDM) menggelar patroli terkoordinasi (Patkor) Malaysia-Indonesia (Malindo) 164/24.
Kegiatan tersebut resmi dibuka oleh Komandan Kodiklatal Letjen (Mar) Nur Alamsyah dan Panglima Armada Barat TLDM Laksdya Dato’ Ts Shamsuddin Bin HJ Ludin di
Gedung OB Syaaf Mako Lantamal I, Jalan Serma Hanafiah No.01 Belawan, Sumatera Utara, Mako Pangkalan Utama TNI AL I Belawan, Jalan Serma Hanafiah No.01 Belawan, Rabu (12/06/2024).
Adapun masing-masing kedua Angkatan Laut mengerahkan dua kapal perangnya dalam patroli terkoordinasi Malindo, TNI AL menugaskan KRI Torani-860 dan KRI Krait-827 sedangkan TLDM menurunkan KD Handalan dan KD Jerai.
Pada kesempatan tersebut, Nur Alamsyah menyampaikan patroli terkoordinasi Malindo memiliki arti penting dalam meningkatkan kerjasama angkatan laut Indonesia dan Malaysia dalam mengamankan Selat Malaka terhadap berbagai aktivitas ilegal.
“Selat Malaka digunakan oleh dunia sebagai jalur lintas laut Internasional, tersibuk di dunia sebagai Sea Line of Communication (SLOC), dan Sea Line of Trade (SLOT),” papar Nur Alamsyah, dikutip dari keterangan Dispen Kodiklatal, Kamis (13/6).
Nur Alamsyah menilai isu keamanan maritim di Selat Malaka menjadi tanggung jawab negara pantai, dalam hal ini Indonesia dan Malaysia. Terlebih, aktivitas di wilayah tersebut sangat ramai dengan sekitar lima ratus kapal berbagai tipe melewati rute Selat Malaka setiap harinya.
“Berbagai kepentingan baik nasional maupun internasional terjadi di Selat Malaka, sehingga isu mengenai keamanan maritim menjadi tanggung jawab negara pantai,” ungkap Nur Alamsyah.
“Oleh karena itu, kehadiran kapal patroli angkatan laut Indonesia dan Malaysia sangat signifikan dalam melawan aktivitas ilegal sebagai wujud sense of security di kawasan ini,” tambahnya.
Selain itu, Nur Alamsyah menjelaskan tantangan tugas yang diemban dalam patroli terkoordinasi Malindo tidak mudah.
Menurutnya, diperlukan komunikasi dan koordinasi yang baik sesuai standar operasional prosedur yang ditetapkan.
“Berbekal kemampuan profesionalisme dari para pengawak kapal perang TNI AL dan TLDM serta pengalaman panjang melaksanakan patroli bersama selama ini, dipasti tugas patroli terkoordinasi bersama bisa terlaksana dengan baik,” kata Nur Alamsyah.
Turut juga Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Danlantamal) I Belawan Brigjen TNI (Mar) Jasiman Purba, S.E., CHRMP, dan pejabat Koarmada I dan Kodiklatal, mendampingi Pangkoarmada I Laksamana Muda TNI Dr. Yoos Suryono H., M.Tr.(Han)., M.Tr.Opsla.