Hal ini disampaikan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, saat memimpin penanaman 8.500 bibit mangrove di areal 10,5 hektare wilayah Desa Gampong Blang, Kec. Meuraksa, Kota Banda Aceh, Senin (12/2/2024), dengan melibatkan 1.625 prajurit TNI, Polri, Pramuka, Pelajar dan masyarakat setempat. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya pemulihan lingkungan serta konservasi yang dicanangkan oleh TNI AD, serta rencananya akan dilakukan di seluruh wilayah Indonesia.
Dikatakan Kasad bahwa aksi penanaman mangrove ini juga bertujuan untuk memulihkan ekosistem pesisir pantai yang makin terancam abrasi akibat perubahan iklim dan kerusakan lingkungan yang terjadi.
Kasad menjelaskan bahwa mangrove memiliki peran penting dalam menjaga kestabilan ekosistem pesisir pantai, melindungi pantai dari abrasi, serta relevan dengan konsep pertahanan rakyat semesta dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Ini relevan dengan tugas TNI AD, khususnya bahwa konsep pertahanan kita adalah perlawanan rakyat semesta. Alamnya jadi tempat persembunyian kita, menjadikan musuh sulit untuk masuk, sulit melakukan pendaratan karena ada mangrove, hutan-hutan kita, sebut Kasad.
Jadi, nanti juga dalam konsep perlawanan, kita kan bergabung semua, TNI Angkatan Darat, Laut, Udara, dan Polri. Itu sudah nyambung, alam dengan konsep pertahanan kita sangat relevan,“ terang Kasad.
Pada kesempatan ini juga dilakukan uji coba teknik penanaman mangrove dengan menggunakan drone. Drone ini dapat melakukan penebaran bibit mangrove sebanyak 1.200 seedball dalam waktu 15 menit per 1 hektar.
Jika nanti, teknik penanaman ini efektif maka pihaknya akan mengembangkan untuk penanaman mangrove di area yang sulit dijangkau oleh manusia dan dapat melakukan penebaran bibit mangrove yang cepat dan efisien.
Kasad menegaskan, gerakan penanaman mangrove di seluruh tanah air, akan mengangkat nama Indonesia di dunia internasional. Sebab, program ini menjadi cerminan bahwa program pemulihan lingkungan nasional yang dicanangkan pemerintah Indonesia, didukung penuh oleh TNI AD serta masyarakat Indonesia.
Dalam skala domestik, kegiatan ini dapat berdampak positif bagi kelestarian lingkungan di wilayah pesisir Aceh. (Dispenad)