Riau, www.komando.top - Untuk mendukung dan menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia di sektor pertahanan udara. Maka, TNI Angkatan Udara mempersiapkan Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Riau untuk dijadikan base ops pesawat tempur Rafale.
Keberadaan Lanud Roesmin Nurjadin merupakan salah satu pangkalan udara strategis yang dimiliki Indonesia. Terletak di Kota Pekanbaru, Riau Lanud ini jadi yang terbesar di Pulau Sumatera.
Jadi, sambil menunggu tiba di Bumi Lancang Kuning, maka ia mulai membangun sarana prasarana untuk mendukung kedatangan jet tempur generasi 4.5 besutan Dassault Aviation, Perancis tersebut.
Mulai dari mempersiapkan pembangunan "Hanggar, gudang amunisi yang dilengkapi pararel taxyway dan beberapa dukungan untuk pemeliharaan atau operasional pesawat Rafale,” kata Feri.
Saat ini, Skadron Udara 12 masih menjadi markas jet tempur Hawk 100/200 buatan British Aerospace (BAE), Inggris. Sementara itu, Skadron Udara 16 menjadi kandang jet tempur F-16 blok C/D dari Lockheed Martin, Amerika Serikat.
Rencananya, kedatangan pesawat tempur Rafale, TNI AU akan menggeser Hawk 100/200 ke Lanud Supadio, Pontianak. Lalu, F-16 akan digeser ke Lanud Iswahjudi, Magetan.
“Skadron Udara 12 yang nanti pertama kali untuk pengoperasian pesawat Rafale, jadi terpenuhi dulu dengan jumlah lebih kurang 12 pesawat,” kata Feri.
“Kemudian datang tahap berikutnya mengisi di Skadron 16, nah pesawat F-16 (di Skadron Udara 16) ini nanti kita kembalikan ke Lanud Iswahjudi,” ujar Feri.
Skadron lain yang disiapkan menjadi markas Rafale yaitu Skadron Udara 1 Lanud Supadio, Pontianak. Saat ini, jajarannya juga akan mengirim para penerbang tempur dari Skadron Udara 12 dan 16 untuk mengoperasikan pesawat Rafale.
“Kita tidak melaksanakan pelatihan di sini, kita laksanakan pelatihan langsung ke Perancis,” ucap Feri.
Terbaru, Indonesia resmi mengaktifkan kontrak batch atau tahap ketiga pengadaan jet tempur Rafale dari pabrikan Dassault Aviation, Perancis.
“Pada tanggal 8 Januari 2024, kontrak pengadaan pesawat tempur Rafale tahap ketiga sejumlah 18 unit secara resmi telah efektif,” ujar Kepala Biro Humas Setjen Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Brigjen Edwin Adrian Sumantha dalam keterangan tertulis, Selasa (9/1/2024).
Dengan demikian, Indonesia melalui Kemenhan telah menyelesaikan seluruh fase kontrak pengadaan Rafale. Kemenhan memesan 42 unit Rafale. Pesawat pertama pesanan Indonesia diperkirakan akan tiba di Tanah Air pada 2026.