Komando.Top | Medan - Aksi nyata, dalam rangka membantu Pemerintah mewujudkan pelestarian alam, menjaga ekosistem dan debit Danau Toba. Maka, Komando Daerah Militer I Bukit Barisan (Kodam I/BB) telah melaksanakan Rehabilitasi Hutan Lindung (RHL) dan penanaman Pohon Mangrove di areal Danau Toba seluas 200 Hektare di Tahun 2022.
Di wilayah Kodam I/BB, Tahun 2023 pihaknya menargetkan rehabilitasi Hutan Lindung seluas 500 Hektar, dengan menanam pohon produktif seperti Alpukat, Petai, Durian, Manggis, Mahoni, Mangga, Jengkol, Pinus, Kulit Manis, Kopi dan Kemiri, jumlah 81.250 pohon.
Hal ini disampaikan Pangdam I/BB Mayjen TNI Achmad Daniel Chardin SE, MSi melalui Asisten Teritorial (Aster) Kasdam I/BB Kol. Arh Dedik Ermanto SIP, MT kepada wartawan, Minggu (19/3/2023).
Menurut Pangdam I/BB bahwa pelaksanaan kegiatan Rehabilitasi Hutan Lindung (RHL) dan penanaman Pohon Mangrove ini merupakan salah satu wujud TNI AD untuk melestarikan alam, menjaga ekosistem, dan langkah mitigasi bencana.
Selain itu, kegiatan Rehabilitasi Hutan Lindung tahun 2023 ini, Kodam akan mempercepat dan memperluas areal rehabilitasi dari 200 Hektar menjadi 500 Hektar.
"Langkah dan aksi RHL ini diyakini dapat mengembalikan ekosistem rusak untuk kembali seperti semula agar dapat diwariskan kepada anak cucu kita kelak. Selain itu dapat mengoptimalkan hasilnya serta untuk wisata alam. Penanaman pohon mangrove ini juga untuk bermanfaat untuk mengatasi abrasi di lingkungan masyarakat pesisir akan mendapat manfaatnya," ungkapnya.
Kasdam menambahkan bahwa selain fokus pada penanaman Pohon Mangrove di areal Danau Toba ada juga rehabilitasi Hutan Lindung seluas 200 hektar, ditanami pohon produktif kepada masyarakat seperti pohon Alpukat, Petai, Durian, Manggis, Mahoni, Mangga, Jengkol, Pinus, Kulit Manis, Kopi dan Kemiri, dengan jumlah 81.250 pohon.
Jadi Tahun 2023, Kodam I/BB menargetkan 500 Hektar ditanami pohon produktif untuk merehabilitasi Hutan lindung di wilayah Kodam I/BB.
"Semoga penanaman pohon mangrove dan pohon produktif Kodam I/BB ini bisa mendapatkan respon masyarakat dalam rangka upaya membantu pemerintahmelestarikan alam, menjaga ekosistem dan mendorong warga masyarakat untuk peduli dan merawat pohon yang ditanami tersebut. " pungkas Aster. (*/Edi Sukarno)