Untuk itu, para prajurit Yonzipur I/DD Bersama Tim Mobile Training Team (MTT) Security Force Assistance Brigade (SFAB) US Army melaksanakan latihan bersama "Militery Operation Demining" atau Latihan Operasi Penjinakan Bahan Peledak (Jihandak) dan "Operation Bailey Bridge" atau Pemasangan Jembatan Bailley.
Hal ini disampaikan Danyonzipur I/DD Letkol Czi Renggo Yudi Ariesko, S.E. saat Latihan "Militery Operation Demining" dan "Operation Bailey Bridge" Bersama Tim MTT SFAB US Army di lapangan Makoyonzipur I/DD, Medan, Selasa (12/04/2022).
Menurut Danyonzipur I/DD bahwa dalam latihan operasi militer Demining ini, para Prajurit multi talenta ini dapat cepat membersihkan jalur pasukan kawan dari ancaman ranjau anti personil maupun ranjau anti tank milik pasukan lawan.
Latihan bersama Tim MTT SFAB US Army kali ini melaksanakan latihan teknis, teknik hingga peralatan Jihandak yang digunakan dalam praktek di lapangan dengan menggunakan alat-alat Jihandak secara tepat, baik dan benar.
Tidak hanya materi "Militery Operation Demining" saja, para Prajurit Yonzipur juga dilatih materi "Operation Bailey Bridge", teknik dan praktik bongkar pasang Jembatan Bailley di Kompi Bantuan Yonzipur 1/DD.
Diakui Danyonzipur bahwa dalam gelaran operasi militer, laju gerak ranpur dan rantis kerap membutuhkan dukungan dari satuan zeni untuk menyediakan jembatan darurat atau kerap disebut jembatan taktis militer.
"Jadi, dalam setiap operasi militer agar tercapai target diperlukan aksi dari satuan zeni. Untuk urusan yang satu ini, Korps zeni menggandalkan dua tipe jembatan darurat, yaitu jembatan ponton (pontoon bridge) dan jembatan Bailey (Bailey bridge) sangat piawai dan dipercaya satuan kawan dalam mempercepat laju gerak di setiap operasi militer, pungkas Danyonzipur.
Editor : Edi Sukarno
Sumber : Yonzipur I/DD
