GLOBALMEDAN.COM - TEMBUNG, Meminta agar kepling dicopot, puluhan warga Jalan Perguruan/Pukat 8 Lingkungan 8 Kelurahan Bantan Timur, Medan Tembung mendatangi Kantor Camat Medan Tembung Jalan Kapten M Jamil Lubis No 107, Kelurahan Bandar Selamat, Senin (2/9) sore.
Kedatangan warga disambut pihak kecamatan Samsul Nasution, selaku kasi pemerintahan (kaspem) mengutarakan tentang keberatannya atas Irfan Sitohang, yang dipilih oleh Lurah Bantan Timur Muara Siregar, sebagai kepala lingkungan (kepling) 8 yang diaktifkan sejak dikeluarkannya surat keputusan (SK) pengangkatannya oleh lurah pada 01 Agustus 2019.
Keberatan warga beralasan lantaran sebelum Irfan Sitohang, menjabat sebagai kepling sejak SK dikeluarkan, sebelumnya jabatan kepling sudah dijabat Juanda Sitohang, ayah dari Irfan Sitohang.
Pilihan itu kata warga sangat tidak profesional jika jabatan Kepling yang sebelumnya telah dijabat Ayahnya, lantas kembali dijabat oleh anaknya. Hingga terkesan jabatan Kepling seolah seperti Dinasti, dalam arti kekuasaan yang dipegang secara turun temurun dalam satu garis keturunan.
Sebelumnya warga juga sudah sangat kecewa dengan Juanda Sitohang, semasa menjabat sebagai Kepling 40 tahun lamanya dilingkungan 8, Kelurahan Bantan Timur. Segala sesuatu yang menjadi kepentingan urusan warga tidak pernah merespon bahkan yang ada justru dipersulit. Seperti halnya dalam pengurusan KK, KTP dan surat penting lainnya. Termasuk kepedulian kebersihan dilingkungannya Juanda Sitohang, tidak perduli sama sekali.
Dasar itulah warga keberatan, menolak dan tidak setuju Irfan Sitohang, dipilih oleh Lurah Bantan Timur, Muara Siregar menjadi Kepling sabagai pengganti ayahnya Juanda Sitohang. Sehingga warga lingkungan 8 itu menduga Lurah Bantan Timur, menerima upeti atas pilihannya memilih Kepling anak dari Kepling.
Warga yang kesal mendatangi Muara Siregar Lurah Bantan Timur. Di situ warga memprotes jabatan kepling yang menjadi pilihan Lurah itu, kenapa harus anak kepling yang dipilih.
Hendrik Panjaitan, warga lingkungan 8 kepada Metro 24 Jam mengatakan, dirinya dan warga sangat keberatan atas dipilihnya Irfan Sitohang, oleh lurah Bantan Timur menjadi kepling.
"Jelas kami keberatan, sebab yang dipilih menjadi kepling anak dari kepling sebelumnya. Masak setelah bapaknya jadi kepling, eh anaknya lagi yang jadi kepling. Apa tidak ada yang lain apa," kata Hendrik.
Senada, Toni Sirait menyesalkan atas pilihan Lurah Bantan Timur yang memilih Irfan Sitohang, menjadi kepling dan sikap lurah tidak melakukan peninjauan terhadap kinerja keplingnya.
"Warga sudah jenuh dengan kinerja Juanda Sitohang, sewaktu menjabat sebagai kepling. Nah sekarang anaknya pulak lagi yang jadi kepling. Apa nggk ada yang lain apa. Tiga kali kami mendatangi kantor lurah, tapi apa kami dibola-bola dan disuruh kekantor camat. Karena kata lurah camat yang menentukan. Nah sekarang kami sudah datang kekantor camat, eh malah dibilang semuanya itu kembali ke lurah. Jadi mana yang benar," cetusnya kesal.
Sementara Samsul Nasution, selaku kasi pemerintahan kecamatan Medan Tembung, saat menerima kedatangan warga di ruangannya dan menjelaskan dari pada tuntutan keberatan warga itu dirinya menjelaskan.
Bahwa wewenang dalam mengajukan kepala lingkungan (kepling) merupakan hak dari pada lurah. Sedangkan pengangkatan dan pemberhentian kepling sudah diatur dalam Peraturan Walikota (Perwal) tahun 2011 tentang pelimpahan wewenang kepada camat untuk penandatangan pengangkatan dan pemberhentian kepala lingkungan pada kelurahan se-Kota Medan.
"Saya tidak bisa mengambil keputusan. Namun akan saya sampaikan permintaan atau keberatan warga kepada camat. Juga permintaan warga untuk melakukan pertemuan (mediasi) saya akan sampaikan dan dalam waktu dekat akan memneritahukannya kepada warga," terang Samsul kepada warga.
Terpisah Victor Siahaan, warga lingkungan 8 memberikan ultimatum dihadapan Samsul dan wartawan saat di kantor camat, jika Irfan Sitohang tetap menjadi kepling, maka dirinya dan warga yang lain akan mengusir paksa kepling itu dari Lingkungan 8 Kelurahan Bntan Timur Medan Tembung.
"Kalau tidak diganti, maka kami akan usir paksa kepling itu dari lingkungannya. Sebab dia bukan warga lingkungan itu," tegas Victor Siahaan, mantan polisi itu dengan lantang diamini warga. (nas)